Homestay (B&B) “Di Re Mi” adalah bangunan yang berbentuk kue dengan lapis demi lapis ke atas. Banguan warna kuning menandakan……
Pengenalan
Homestay (B&B) “Di Re Mi” adalah bangunan yang berbentuk kue dengan lapis demi lapis ke atas. Banguan warna kuning menandakan warna beras emas, sedangkan oranye mewakili kampung halaman jeruk keprok. Pemandangan dari lantai bawah sampai atas sangat indah, dengan pemandangan pedesaan yang tak berujung di atas pegunungan dan laut. Wisatawan juga dapat melihat Pulau Guishan di kejauhan. Dataran terlihat lebih jelas saat matahari terbenam di musim panas. Ada ruangan utnuk penjelasan kepada wisatwan di samping Homestay (B&B) untuk memperkenalkan kepada pengunjung pada siklus pertumbuhan padi, mulai dari menanam padi hingga panen dan penggilingan, hingga membuat popcorn dan sushi, yang dapat mereka lakukan sebagai aktivitas menyenangkan di tempat. Kegiatan ini untuk rombongan yang lebih dari 20 orang lebih memuaskan.
Homestay (B&B) “Di Re Mi” terletak di area Wisata Perkebunan Tiansongpi di Kotapraja Sanxing.
Karena kualitas airnya yang murni dan tanah yang subur, sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman. Selain bawang Sanxing yang terkenal, lebih dari 95% dari Willow perak Taiwan juga diproduksi di sini. Selain itu, Pir, jeruk, pisang raja, beras, dll, sangat kaya akan produk pertanian. Pemiliknya, Liao Xueyi, telah menanam padi dan membuat beras selama seratus tahun. Namun, karena peningkatan makanan non-pokok dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi beras masyarakat telah menurun. tetapi dia berharap orang-orang masih memahami kerja keras yang diperlukan untuk menanam padi dan lebih menghargainya.
Fitur Wisata Pertanian
BERAS
Wisatawan dapat mencicipi beras yang mereka giling sendiridi.
Nasi “Di Re Mi” rasanya harum dan kenyal. Pengunjung bisa membuat sushi sendiri.
Nasi “Di Re Mi” rasanya harum dan kenyal. Pengunjung bisa membuat sushi sendiri.
Dengan mengairi sawah dengan air panas bumi, akan menghasilkan “beras Di Re Mi” (Beras Panas Bumi) yang bersih dan tidak tercemar. Nasinya harum dan rasanya kenyal. Selama seratus tahun, keluarga Liao memiliki hubungan dekat dengan beras. Mereka juga telah mengembangkan semua jenis kegiatan kelompok untuk dinikmati pengunjung. Mereka bahkan mengimpor mesin penggilingan padi yang tingginya setengah badan orang dari Jepang, dengan mesin ini memungkinkan pengunjung untuk memahami proses rumit mengupas beras menjadi beras merah dan kemudian membuang dedak menjadi beras putih.
Pemilik juga menyiapkan nasi cuka dan bahan-bahan untuk wisatawan membuat sushi sendiri (DIY). Aktivitas yang paling populer pasti aktivitas membuat nasi kembang (DIY). Setelah mesin menghangat selama 3-5 menit, wisatawan memasukkan nasi ke dalam mesin nasi kembang dan memanaskannya hingga menghasilkan tekanan tinggi. Saat katup dibuka, nasi langsung mengembang dan berubah menjadi nasi kembang yang harum yang kemudian bisa dituangkan maltosa ke dalam dan dibentuk. Ini cara yang menyenangkan untuk menikmati nasi.
Previous
Next
