Keluarga telah terlibat dalam peternakan lebah selama 75 tahun. Sebagai generasi ketiga, kakak tertua…
Perkenalan pertanian
Keluarga telah terlibat dalam peternakan lebah selama 75 tahun. Sebagai generasi ketiga, kakak tertua Cheng Shuting bertanggung jawab untuk mengoperasikan Museum Madu. Kenangan yang paling tak terlupakan baginya adalah bagaimana dia mengikuti orang tuanya untuk memelihara lebah di sekitar Taiwan. Awalnya, mereka bisa memanen madu di mana pun jika ada bunga. Namun, seperti penggembala, mereka harus bermigrasi ke mana pun rumput dan air tersedia. Dia masih ingat bahwa guru TK sering bertanya kepadanya, “Apakah kamu akan pergi ke sekolah besok?”
Pada tahun 2005, Cheng Qi membuka toko kecil di Terowongan Hijau, Gukeng, Yunlin, untuk menjual masakan madu yang dikembangkannya. Dia juga menjual madu dan produk terkait yang dia produksi sendiri. Toko itu sangat diakui. Cheng Qi menemukan bahwa wisatawan tidak hanya ingin berbelanja produk, tetapi juga tertarik pada peternakan lebah dan proses pembuatan madu. Tahun berikutnya, ia mendirikan Museum Madu untuk mempromosikan peternakan lebah melalui mendongeng.
Lebah tidak hanya produsen tetapi juga indikator ekologi. Lebah adalah media yang menghubungkan manusia dan tanah serta melindungi alam. Dengan lebah membuat madu, tanaman dapat berkembang biak dan tumbuh. Sepuluh tahun yang lalu, Museum Madu memprakarsai proyek “pelepasan lebah di ladang”, mencari petani yang mau mengadopsi pertanian ramah lingkungan dengan menyediakan lebah untuk menyerbuki bunga di ladang secara gratis untuk meningkatkan panen dan tingkat hasil. Selanjutnya, ia membuat Kerjasama dengan lebih dari seratus peternak lebah untuk mempertahankan pendapatan mereka dan produksi madu yang stabil di Taiwan.
Fitur Wisata Peternakan
Lebah Madu
Museum Madu memiliki peternakan lebah luar ruangan, di mana jenis yang dipelihara sebagian besar adalah lebah Italia. Pengunjung dapat mengamati lebah di bawah perlindungan yang tepat.
Di Museum Madu, ada kenangan peternakan lebah keluarga Cheng, tampilan profil sarang lebah dan komentar tentang ekologi. Dalam beberapa tahun terakhir, Museum Lebah juga telah mengembangkan produk olahan khusus yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh, seperti anggur lebah dan cuka lebah, serta telur gulung, kue, biskuit, puding, dan pelega tenggorokan. Ada juga area pameran untuk program pelepasan lebah di lapangan, yang menunjukkan hasil ramah lingkungan.
Untuk pengalaman DIY, ada bunga dan buah-buahan yang diisi dan di buat dengan madu buatan sendiri dan berbagai bunga organik, dan balsem marigold yang dibuat dengan lilin lebah, minyak calendula, minyak esensial, dll. Kedai kopi kebun madu ada di sebelah Museum Madu dapat mencicipi berbagai makanan penutup, kopi, minuman, dan makanan lainya yang terbaut dari madu. Es krim madu manis juga dapat dimakan dengan sarang madu. Es kopi yang dibuat dari campuran briket kopi, susu dan madu, yang cukup istimewa
Previous
Next