Perkebunan“Mei Hua Hu”(Danau Bunga Persik) dengan luas 10.000 meter persegi, awalnya adalah pabrik batu bata di masa penjajahan Jepang, menggunakan tanah kental di sekitar Danau Mei Hua untuk membuat batu bata merah sebagai bahan bangunan untuk Taiwan Utara, Belakangan, karena tagihan listrik yang membengkak dan sulitnya mendapatkan material lumpur. Oleh karena itu, kawasan ini diubah menjadi peternakan bebek mallard dengan memanfaatkan curah hujan dan sumber air tanah yang melimpah.

Kemudian bekerjasama dengan pabrik farmasi GMP untuk menanam kelor, dan disulap menjadi agrowisata, selain itu di perkebunan juga menanam sayuran organik, jeruk dan secara bertahap membangun akomodasi bergaya kayu cemara, menyediakan kamar bergaya Eropa modern, sampai saat ini, selain tetap mempertahankan gaya arsitektur yang beragam, disiplin memelihara lingkungan yang ramah dan aktif promosi kehidupan pedesaan, kemudian perkebunan ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk mengalami kehidupan pedesaan dan tempat pendidikan pangan dan pertanian.